Friday, July 5, 2013

Ketika Itu...






"Dasar! Perebut pacar orang, gak punya malu banget sih lo!" labrak temen sekelas gue kasar.
"Emang lo gak punya kerjaan lain gitu ya selain ngegatalin pacar orang?!" lanjutnya membentak. Dan gue cuma bisa pasang tampang -apaan-banget-lo-sentuh-sentuh- gue. Hahaha. "Lo emang gak punya otak banget ya!"

Ya, dia terus ngata-ngatain gue dengan emosi nya yang kelewatan berlebihan itu.

"Ya lo pikirin ajadeh, kalo cowok lo mau sama gue salah gue gitu? cowok lo aja tuh yang kegatelan atau bisa jadi lo yang gak ada apa-apanya dibandingin gue makanya dia milih gue?" akhirnya gue buka mulut. Gue bisa lihat dari mukanya seakan-akan dia pengen banget nelan gue saat itu juga karena ucapan gue barusan. Ya dia sih, cari gara-gara sama gue!

"Dih, najis banget gue disama-samain sama elo! Elo sama gue ya menangan gue kemana-mana kali. Sadar dong lo! Berharap banget gitu, kasian yah elo ckck" Ucapnya dengan gaya yang menurut gue FREAK ABIEEES hahaha bayangin sendiri deh yah dia lagi ngomong gitu tangan kanannya disunggingin dipinggang terus tangan kirinya ngibas-ngibas rambutnya yang GAK ADA APA-APANYA itu ke gue-_- siapapun elo pasti males banget dilabrak sama orang kayak dia, berasa didatengin orang gila akut deh.


Thursday, July 4, 2013

Pencarian Jati Diri


Semua berawal di SMA. Ya. Masa putih abu-abu yang tidak mungkin terlupakan.
Mengawali hari bersama 36 anak manusia, dihadirkan untuk saling mengenal, bersahabat, bersaudara. Awal mula yang sulit untuk bisa saling menghargai karena 36 kepala 36 sifat 36 macam tingkah lakunya-_-






Ketika mulut tak mampu berucap, rasa tak mampu menunjukkan, air muka tak bisa memperlihatkan, hanya gambar inilah yang mampu mengobati rasa merindu orang-orang yang dihadiahkan rasa persaudaraan :")


Persahabatan yang manis selalu membubuhkan air mata disetiap detik perjalanannya, namun tak pernah membuat luka.





Gambar ini seakan tak pernah berdusta, bagaimana tulusnya ia memberitakan cerita manis dengan keluarga kecil ini.





Kangen kamu. Kangen masa-masa dimana kita saling tertawa. Melepaskan rasa rindu. Melepaskan rasa bahagia yang terus menyatu. Tapi, dulu..




"Sahabat yang bener-bener sahabat itu ketika dirinya salah, tapi mau disalahkan" Ya haha kami selalu berselisih paham selalu saling menyalahkan namun saling membela ketika teman kami dijatuhkan





Bukankah gambar ini sangat jujur menyatakan perasaannya?





Jangan! Rindu ini terlalu menyiksa


:"





Merelakan orang yang kita sayang itu enggak gampang. Apalagi ini karena sayang. Sulit dan bener-bener sulit untuk dikenang.


Cinta Pertama Part II

....

Beberapa hari setelah itu, tetap nihil. Gak ada kabar sama sekali. Dan gue? Ya. Gue cuma bisa nangis dalam diam. Gue gak tau dan gak ngerti harus gimana. Gue bodoh dan benar-benar bodoh karena gak ngelakuin apapun untuk tau kabar tentang dia. Gue benar-benar hampa, kosong, gue sendiri bahkan gak ngerti. Apa yang terjadi? Kenapa? Kemana? Bagaimana aku? Apa kabar kamu? Kita gimana? Beribu-ribu pertanyaan mincul dalam benak gue. Bertubi-tubi membunuh perasaan gue yang benar-benar kacau.

GUE BENAR-BENAR BODOH KARENA GAK PERNAH MENGEJAR CINTA. 
GUE BENAR-BENAR BODOH KARENA GAK MEMPERTAHANKAN CINTA.
GUE BENAR-BENAR BODOH KARENA GAK NGERTI TENTANG CINTA.
GUE BODOH KARENA CINTA!